Kontranarasi.com - Sekretaris Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Jakarta Raya tanggapi Ungkapan wakil Gubernur Jakarta, Rano karno soal tawuran di Jakarta malah kadang-kadang di setting dan ada bahasanya ada juga yang dibiayai adalah kekeliruan dan seolah ingin melepas tanggung jawab terhadap penanganan tawuran. 29/07/2025Foto : Dwi Panjul Sekretaris Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Jakarta Raya
Dwi Panjul Sekretaris Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Jakarta, menyampaikan bahwa saya kira keliru besar ketika ungkapan Wakil Gubernur Bang Dul menyatakan ini ada agenda setting dan pembiayaan dari oknum tertentu.
Saya pribadi sudah turun secara lansung, terkhusus saya lahir besar diwilayah Manggarai Yang rentan terjadi gesekan antar pemuda dimana tawuran terkadang menjadi solusi untuk saling unjuk gigi dalam menyelsaikan masalah yang diakibatkan pada hal-hal sepele.
Kondisi hari ini kita sepakat tawuran ada 2 cluster , dimana tawuran kampungan yang notabenenya adalah tawuran dilokasi tempat tinggal atau tawuran Genk dimana ini terdiri atas aliansi dimana tawuran ini terjadi diluar wilayah tempat tinggal dengan tujuan memperbesar nama genk atau aliansinya.
Saya rasa wagub tidak paham sampai sini, perkembangan media sosial menyokong terjadinya tawuran dan seharusnya permasalahan konflik sosial ini harus menjadi fokus dan penyelsaian secara berkala yang sifatnya berkelanjutan.
Kemarin belum lama Pak Gubernur Pramono turun lansung ke wilayah Manggarai untuk giat Manggarai bershalawat guna mencegah tawuran yang sebelumnya terjadi melibatkan 3 wilayah meluas, saya kira ini sudah langkah kongkrit tinggal bagaimana mengemas menjadi program berkelanjutan,"Tutur Dwi Panjul.
Seharusnya Pemprov Jakarta terkhusus Wakil Gubernur tidak melayangkan ungkapan itu, harus fokus dong kearah Pemberdayaan. Ketika saya turun lansung dan mewancarai beberapa pelaku tawuran memang mereka masih minim pendidikan dan tidak ada pekerjaan tapi yang jelas mereka mau berubah kearah yang lebih baik dan meninggalkan tawuran.
Terlepas tawuran genk atau aliansi saya kira perlu penanganan khusus ada dan berbeda dari tawuran kampungan, lebih kearah represif dan pembekalan yang melibatkan apartur kepolisian guna mendidik mental karna mereka cari nama.
Akhir kata, Panjul juga berharap ini menjadi masalah serius dan fokus penanganan Pemprov Jakarta, saya sering pantau akun sosmed pelaku tawuran dan ada beberapa titik lokasi sepi yang menjadi tempat tawuran harus segera dibuat pantauan cctv atau pengamanan berlapis agar kejadian tawuran yang merugikan anak muda ini tidak berulang kembali.
Komentar0