![]() |
Foto : Febri, Ketua PW SEMMI Jakarta Raya / Ist |
Puncak permasalahan terjadi pada Selasa kemarin, ketika terjadi kebocoran pada salah satu katup (valve) yang menyebabkan semburan air cukup deras ke udara. Insiden ini membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet dan muncul genangan air di jalanan.
“Selama proyek ini berlangsung, banyak hal yang tidak sesuai di lapangan. Mulai dari kurangnya kebersihan area kerja, hingga pembuangan hasil galian yang menyebabkan jalanan kotor dan berdebu saat cuaca panas, serta becek saat hujan. Puncaknya adalah saat kebocoran kemarin,” Ungkap Febri, Ketua PW SEMMI Jakarta Raya, Selasa, (24/06/2025).
Febri menyebut bahwa banyak pelanggaran terjadi dalam pelaksanaan proyek ini, terutama terkait manajemen lingkungan dan keselamatan.
“Kegiatan pengetesan atau pekerjaan apapun seharusnya dilakukan saat lalu lintas lengang, bukan di jam-jam sibuk seperti kemarin. Ini penting agar tidak menimbulkan kerugian atau membahayakan keselamatan masyarakat,” Tambahnya.
Febri juga membantah pernyataan Direktur Teknik PT PAM JAYA yang menyebut bahwa ada petugas pengatur lalu lintas di lokasi proyek.
“Tidak ada petugas yang stand by. Kalaupun ada, itu hanya saat ada alat berat atau barang yang sedang dimuat ke lokasi. Di luar itu, tidak terlihat adanya petugas. Contohnya di area setelah Monumen Pancasila Sakti, tikungan dan jalur dua arah di sana sangat rawan kecelakaan,” Tegas Febri.
Ia pun menghimbau PT PAM JAYA untuk segera mengevaluasi pelaksanaan proyek ini serta memberikan teguran keras kepada kontraktor pelaksana, yaitu PT Moya Indonesia.
Komentar0