Kontranarasi.com - Pergerakan Aktivis Nusantara menggelar aksi Demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Jumat, (2/5/2025).
Dalam orasinya Koordinator Aksi Bung Ahmad menyampaikan bahwa, Hari ini kami menyoroti dugaan Kasus korupsi Rp 1,2 Triliun di PLN, dugaan kasus korupsi kini merambat ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini kasus harus di bongkar sampai ke akar-akarnya,"Ujar Koordinator Aksi Bung Ahmad pada Wartawan.
Lebih lanjut, Menurut informasi yang beredar, ada tiga kasus yang sedang menjerat PT. PLN. Salah satunya terkait mangkraknya proyek Pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) 1 di Kalimantan Barat. Dari kasus tersebut Diduga Kerugian negara mencapai Rp 1,2 triliun. Kami tidak heran kasus ini mencuat ke publik setelah adanya pemeriksaan pejabat PLN pusat pada beberapa minggu yang lalu. Kasus korupsi di PLN harus di atensi khusus oleh lembaga penegak Hukum (KPK). Tidak hanya itu, menurut Wadirtipidkor Bareskrim Polri Kombes Arief Adiharsa, dalam kasus PLTU 1 Kalbar terjadi penyalahgunaan wewenang.
Begitu Banyak Dugaan Kasus korupsi yang ada di Indonesia yang melibatkan banyak pejabat Negara namun tidak pernah usai dalam sorotan lembaga penegak hukum.
Maka dengan ini kami sangat menyayangkan sikap Alois sebagai sekretaris Perusahaan PT. PLN yang diduga ikut terlibat dalam kasus Dugaan korupsi di tubuh PLN Persero sampai saat ini belum tersentuh oleh hukum.
Bung Ahmad juga mengatakan bahwa apa jadinya perusahaan PLN Persero di jabat oleh orang yang memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak berintegritas, masyarakat Indonesia tidak mau meletakkan harapan kepada orang yang memiliki track record yang tidak baik,"Katanya.
Adapun point Tuntutan dari Pergerakan Aktivis Nusantara sebagai berikut :
1. Mendesak KPK untuk mengambil alih kasus korupsi di PT PLN Persero yang sampai hari ini tidak ada kepastian Hukum.
2. Meminta kepada KPK segera panggil dan periksa Alois wisnuhardana sekretaris Perusahaan PLN karena di duga terlibat dalam kasus korupsi di tubuh PLN Persero.
3. Meminta kepada Menteri BUMN untuk segera copot Sekper PLN Alois wisnuhardana.
Komentar0