Kontranarasi.com – Sebelum kemerdekaan diraih, Bung Karno telah memahami bahwa penjajahan tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga penjajahan pikiran. Ia menyadari bahwa rakyat yang terjajah secara mental tidak akan mampu memperjuangkan kemerdekaannya. Karena itu, ia menjadikan pendidikan politik sebagai senjata utama untuk membangunkan kesadaran nasional. Melalui pidato, tulisan, dan organisasi, Bung Karno mendidik rakyat agar sadar akan jati dirinya sebagai bangsa yang berhak menentukan nasib sendiri.
Dalam pidato “Indonesia Menggugat”, Bung Karno menegaskan bahwa kebodohan politik adalah bentuk penjajahan yang paling halus. Ia menilai bahwa perjuangan melawan kolonialisme harus dimulai dari membangunkan kesadaran politik rakyat. Pendidikan politik bagi Bung Karno bukan sekadar mengajarkan tentang sistem pemerintahan, tetapi membentuk cara berpikir kritis dan berani menentang ketidakadilan. Kesadaran inilah yang menjadi fondasi bagi lahirnya semangat nasionalisme Indonesia.
Pendidikan politik dalam pandangan Bung Karno juga merupakan upaya menanamkan nilai-nilai persatuan dan solidaritas. Ia memahami bahwa bangsa yang terpecah tidak akan pernah kuat menghadapi tantangan. Karena itu, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang cita-cita kemerdekaan. Politik harus menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Dengan kesadaran nasional yang kuat, rakyat dapat menjaga kemerdekaan dari ancaman luar maupun dalam negeri.
Bung Karno juga mengingatkan bahwa pendidikan politik harus selalu berpihak kepada rakyat. Ia menolak politik yang elitis dan jauh dari kepentingan masyarakat. Pendidikan politik harus membentuk generasi yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa. Ia ingin agar rakyat memahami hak dan kewajibannya, serta berani mengambil peran aktif dalam pembangunan nasional.
Kini, warisan pemikiran Bung Karno tentang pendidikan politik menjadi sangat penting di tengah krisis kepercayaan terhadap politik. Di era modern yang penuh dengan informasi dan disinformasi, rakyat membutuhkan pendidikan politik yang mencerahkan. Dengan meneladani ajaran Bung Karno, kita dapat membangun kembali kesadaran nasional yang kuat dan menjadikan politik sebagai alat pembebasan, bukan perpecahan.

									
													


